Pelayanan Rumah Sakit Kartini Kabupaten Lebak Disesali Keluarga Pasien

News173 Views

LebakMatasosial.Com, Banten – Anak dari keluarga pasien atas nama Djuhariah asal warga Kampung Bayah 1, Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menyayangkan atas cara penanganan pasien di Rumah Sakit (RS) Kartini Rangkasbitung yang terkesan lamban, Kamis (28/12/2023).

Diduga akibat lalai dalam penanganan terhadap pasien oleh pihak RS Kartini Rangkasbitung ini, yang menurut keterangan anak pasien, semenjak datang ke rumah sakit 2 (dua) hari yang lalu tidak ada penanganan yang serius, akhirnya kondisi kesehatan pasien menurun dan meninggal dunia.

“Mungkin karena kami menggunakan BPJS, pihak Rumah Sakit (RS) Kartini, terutama pihak perawat terkesan tidak serius dalam penanganan pasien,” terang Ikeu, anak pasien yang meninggal tersebut.

“Segera Saya Follow Up”

Lanjut Ikeu, sejak observasi yang dilakukan pada hari pertama di ruang unit gawat darurat (UGD), tidak ada penangan lanjutan yang serius. Saat ia menanyakan kepada perawat kapan mau ditindak lanjut observasi dan di pindahkan ke ruang ICU (intensive care unit) perawat hanya singkat mengatakan ruang ICU nya penuh.

“Karena kondisi kesehatan ibu saya terus menurun, lalu saya tanyakan ke perawat kapan ibu saya akan di pindahkan ke ruangan ICU, perawat bilang ruang ICU nya penuh, kata perawat,” terang Ikeu.

Bantuan Ambulance gratis dari Partai Perindo yang akan mengantar jenazah ibu Djuhariah pasien Rumah Sakit Kartini Kabupaten Lebak

Ikeu (anak pasien meninggal-red) kepada tim Redaksi Media menyampaikan keluhan karena pihak rumah sakit terkesan lalai dalam menangani pasien. Selama dua (2) hari pasien di ruang IGD tidak ada observasi atau tindakan lanjutan dari pihak rumah sakit.

Saat awak media yang juga anak kandung pasien menyampaikan keluhan anak pasien tersebut kepada dr. Mutia selaku Direktur Rumah Sakit Kartini Rangkasbitung.

“Selamat siang dokter, Saya Asep Dedi Mulyadi, anak dari pasien bernama Djuhariah dari Bayah. Informasi dari adik saya yang mengantarkan ibu, sudah 2 (dua) hari di Rumah Sakit Kartini belum juga ada penanganan lanjutan, sehingga kondisi pasien saat ini semakin menurun, mohon penjelasan dok” tanya Asep.

Tak lama berselang, dokter Mutia Direktur RS Kartini mengatakan, “segera saya Follow Up,” jawabnya singkat, Kamis (28/12/2023).

Kemudian, mungkin setelah mendapat instruksi dari dr. Mutia, ada penanganan dari petugas. Tapi terlambat, hanya beberapa menit berselang pasien pun meninggal dunia.

Saat ini jenazah almarhumah Ibu Djuhariah telah tiba di rumah duka di Kampung Bayah 1, sekira pukul 17.00 Wib menggunakan Ambulance Partai Perindo yang tidak dipungut biaya apapun alias Gratis.

(Tim media/Red)

Related Posts

Don't Miss

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *